Nama gede di balik megahnya arsitektur JIS tengok
kdslots slot Jakarta - Sorotan masyarakat kini tengah tertuju pada Rumput di Jakarta International Stadium (JIS) yang disinggung Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono tak sesuai standar FIFA.
Padahal, ada hal yang lebih penting diperhatikan soal berdirinya stadion serbaguna yang rencananya bakal dipakai sebagai venue penyelenggaraan turnamen sepak bola U-17 itu.
Hal penting yang dimaksud adalah soal bagaimana stadion raksasa itu dirancang hingga bisa berdiri megah seperti hari ini. detikProperti merangkum 3 fakta pentingnya.
1. Dirancang Konsultan Internasional Buro Happold
Adalah Buro Happold, perusahaan konsultan desain dan konstruksi asal Inggris yang punya andil dalam merancang desain arsitektur dan bangunan stadion yang dibangun sejak Maret 2019 tersebut.
Dalam situs resminya, Buro Happold menamakan dirinya sebagai konsultan konstruksi dan desainer yang terintegrasi. Perusahaan asal Inggris ini sudah 45 tahun malang melintang di berbagai proyek konstruksi mulai dari infrastruktur, gedung hingga sarana olah raga.
Dalam proyek pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) di Jakarta, Indonesia, Buro Happold bekerja sama dengan Jakarta Konsultindo (JakKon) untuk menyiapkan strategi komersialisasi dan masterplan konsep awal yang akan menghadirkan pengalaman penggemar yang luar biasa di dalam stadion berkapasitas 82.000 kursi serta membawa manfaat bagi masyarakat di luar.
2. Buro Happold Juga Rancang Astana Arena hingga Markas Everton FC
Sebagai konsultan bertaraf internasional, Buro Happold terbilang punya pengalaman panjang mendesain stadion-stadion sepak bola bertaraf internasional di berbagai negara dunia seperti dikutip dari situs resmi perusahaan di www.burohappold.com.
Astana Arena
Sebut saja Astana Arena di Kazakhstan. Rancangan stadion ini cukup rumit lantaran dibangun di Kota Astana yang punya predikat sebagai ibu kota terencana terdingin di dunia. Desain atau rancangan bangunan harus bisa menghadirkan arena olahraga dan hiburan serba guna yang bisa merekayasa nuansa salju di sekitarnya.
Astana Arena adalah stadion elips berkapasitas 30.000 tempat duduk yang dirancang dengan atap yang dapat dibuka yang harus menahan lapisan salju dua kali lebih tebal dari sebagian besar penjuru dunia. Penggunaan utamanya adalah sebagai rumah bagi Liga Utama Kazakhstan dan Liga Divisi Satu.
Bramley-Moore Dock Stadium
Lalu ada Everton FC: Bramley-Moore Dock stadium di Liverpool, Inggirs.
Untuk memberi para penggemar pengalaman menonton pertandingan modern yang mereka harapkan, Everton menempatkan segala hal yang membuat Goodison Park begitu istimewa untuk menciptakan tempat baru yang menginspirasi untuk bermain dan menonton sepak bola.
Stadion di Dermaga Bramley-Moore akan menghidupkan kembali situs semi-terlantar yang berjarak kurang dari dua mil di sepanjang Mersey dari Gedung Royal Liver yang terkenal.
Tempat yang dapat diakses sepenuhnya ini akan memiliki kapasitas 52.888, dengan pemandangan lapangan yang tidak terganggu. Pendekatan desain "Football First" akan meningkatkan pengalaman penggemar dengan mengintensifkan atmosfer untuk memaksimalkan keunggulan tuan rumah.
Aviva Stadium
Ada juga Aviva Stadium yang berlokasi di Dublin, Irlandia.
Dengan kapasitas 50.000 kursi, bangunan canggih ini adalah rumah bagi Persatuan Sepak Bola Rugbi Irlandia dan Asosiasi Sepak Bola Irlandia dan diperlukan untuk mengakomodasi kedua olahraga tersebut di tingkat internasional tertinggi.
Dibangun di lokasi yang sangat sempit di area perumahan, yang melingkari jalur kereta DART lokal, Buro Happold berhasil menjawab tantangan untuk mendesain dan menghadirkan gedung yang mampu menampung ribuan penggemar yang bersemangat, di tempat yang berukuran cukup untuk menghadirkan pertandingan papan atas olahraga, hiburan, keamanan, dan kenyamanan, sekaligus menjaga suasana Lansdowne Road yang terkenal sebagai inti dari desainnya.
3. Direncanakan Sejak Era Foke
Jakarta International Stadium (JIS) adalah salah satu peninggalan era kepemimpinan Anies Baswedan, Gubernur Jakarta yang telah purnatugas dan tengah dicalonkan sebagai salah satu kandidat Presiden RI dalam pemilihan umum 2024 mendatang. JIS berdiri di atas tanah yang dijanjikan pemimpin Jakarta pendahulu Anies.
Agustus, 14 tahun lalu, Gubernur Jakarta Fauzi Bowo menggusur kawasan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Lokasi ini akan dijadikan Taman Bersih, Manusiawi, Berwibawa (BMW). Warga setempat tentu saja protes dan mendemo Foke, panggilan Fauzi Bowo. Saat itu, Foke memang meniatkan lahan ini untuk menjadi stadion internasional.
Kepemimpinan Jakarta berganti ke Joko Widodo (Jokowi). Peletakan batu pertama (groundbreaking) dilakukan pada pertengahan 2014. Jokowi juga ingin membangun stadion besar di Jakarta selain Gelora Bung Karno, karena GOR Lebak Bulus sudah menjadi tempat proyek MRT saat itu.
Pada 2017, Anies mulai menapaki jalan ke Balai Kota Jakarta. Sejak kampanye, dia sudah meniatkan diri membangun stadion untuk Persija. Anies pun menang Pilgub DKI 2017. Pada dua tahun selanjutnya, konstruksi pembangunan stadion dimulai. Anies menamainya Jakarta International Stadium (JIS). Proyek dikerjakan PT Jakarta Propertindo (Jakpro), BUMD DKI.
Jakarta menyiapkan kocek Rp 5 triliun. Tahun itu, Jakarta sudah mendapat Penyertaan Modal Daerah (PMD) sebesar Rp 900 miliar.
Singkat cerita, selesailah stadion ini pada 2022. Berdasarkan dokumen Pemprov DKI, JIS meraih tiga rekor Muri, yakni lifting struktur atap stadion dengan bobot terberat, stadion pertama yang menggunakan sistem atap buka-tutup, stadion 'green building' dengan sertifikasi platinum pertama di Indonesia.
Pemprov DKI menyatakan ini adalah satu dari lima stadion terbesar di Asia dengan kapasitas 82 ribu penonton. Lapangan sepak bola di sini menggunakan rumput hybrid turf berstandar FIFA.
mesin slot, slot indo, slot klasik, slot progresif, kdslot, kdslots, kdslots777, slot meledak
Post a Comment