Header Ads

Sunyi Stadion Kanjuruhan Saksi Bisu Tragedi yang Kini Direnovasi


Kdslots Sports - Stadion Kanjuruhan menjadi saksi bisu tragedi yang merenggut 135 nyawa di malam 1 Oktober 2022 lalu. Tragedi Kanjuruhan disebut sebagai musibah terbesar dalam sejarah sepakbola Tanah Air.
Tragedi ini pecah sesaat setelah laga antara Arema FC vs Persebaya pekan ke-11 Liga 1 berakhir dengan skor 2-3. Suporter yang tak puas masuk kelapangan dan dibalas dengan tembakan gas air mata aparat.

Laga itu berlangsung di Stadion Kanjuruhan yang berlokasi di Jalan Trunojoyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Lalu bagaimana kondisi stadion yang juga menjadi home base Arema FC setelah setahun tragedi?

Pantauan kd nusantara, setahun usai tragedi kondisi Kanjuruhan begitu sunyi dan tak terawat. Coretan berisikan kecaman dan kritikan atas tindakan represif aparat keamanan dianggap sebagai pemicu tewasnya ratusan suporter masih terlihat menghiasi sejumlah dinding stadion.

Stadion Kanjuruhan atau tepat di tepat di bawah tribun VIP merupakan kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malang. Namun, para pegawai hanya beraktivitas di bagian tersebut.

Bagian dalam stadion tampak tetap dibiarkan begitu saja, berserakan dengan rumput liar tumbuh tinggi di sekitarnya. Sampah masih tampak memenuhi setiap sudut area stadion. Kondisi yang sama juga terlihat di dalam area stadion.

Bahkan, beberapa fasilitas umum juga tampak rusak, seperti terlihat pada pagar pembatas tribun utara. Pemandangan semacam itu terbilang tidak biasa. Biasanya, pascapertandingan Arema FC, keesokan harinya semua sudut Stadion Kanjuruhan sudah bersih.

Para pedagang juga masih tetap berjualan di sejumlah kios yang sejak bertahun-tahun sebelum adanya tragedi disewa untuk berdagang. Sementara pada depan gerbang atau pintu 13 terpasang banner berukuran besar yang memuat nama serta foto-foto para korban tragedi di malam kelam itu.

Stadion Kanjuruhan sendiri dibangun sejak tahun 1997 dengan biaya hampir Rp 35 miliar dan diresmikan pada 9 Juni 2004 oleh Presiden Megawati Soekarnoputri dengan kapasitas 45 ribu penonton.

Namun, stadion Kanjuruhan kini berbenah setahun usai tragedi. Ini seiring dengan keputusan pemerintah untuk merenovasi Stadion Kanjuruhan dengan nilai anggaran sebesar Rp 331 miliar.

Melalui renovasi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan menyulap Stadion Kanjuruhan sesuai spesifikasi standar FIFA, baik dari sisi kapasitas serta keamanan. Untuk meminimalisir peristiwa maut 1 Oktober 2022 lalu terulang kembali.

Pihak PT Waskira Karya (Persero) bersama PT Abipraya Brantas ditunjuk sebagai pelaksana renovasi Stadion Kanjuruhan tampak sudah mulai memasang pagar setinggi 5 meter mengelilingi area stadion. Pagar berjarak sekitar 20 meter dari luar area stadion dipasang sebagai pembatas bagi publik dengan kawasan proyek.

Project Manager Renovasi Stadion Kanjuruhan PT Waskita Karya, Vino Pramudi mengaku bahwa kondisi dalam stadion Kanjuruhan saat pihaknya memulai untuk melakukan pengerjaan, tetap sama seperti awal pascatragedi.

"Kondisi di dalam (stadion) itu memang pada saat kita pertama kali masuk, posisinya sama mungkin dengan posisi terakhir. Mungkin sekarang sudah kami lakukan clearing. Tapi kalau untuk lokasi gate 13 masih kita blok, untuk menunggu rencana dari desain museum atau sarana memorabilia itu," kata Vino diwawancarai kd nusantara, Rabu (04/10/2023) lalu.

Untuk memulai tahap renovasi, pelaksana proyek meruntuhkan dinding penyekat kios yang berada tepat di bawah tribun ekonomi. Puing-puing reruntuhan bangunan tampak berserakan selama proses pengerjaan waktu itu.

Vino mengaku proses revitalisasi Stadion Kanjuruhan ditargetkan selesai dalam jangka waktu 16 bulan ke depan. Secara desain, wajah baru stadion Kanjuruhan nantinya akan lebih unik dan modern.

"Intinya secara umum tampilan stadion Kanjuruhan ini nantinya akan lebih futuristik dan lebih ramah penonton," jelasnya.

Selain itu, Vino juga menyebut pintu 13 rencananya akan menjadi sarana untuk mengenang Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022. Hanya saja, konsep monumen itu masih dalam pembahasan.

"Konsepnya masih dalam pembahasan antara kami dengan Pemerintah Kabupaten Malang. Kemungkinan konsepnya nanti akan berkembang, tergantung hasil pembahasan," paparnya.

Sementara perubahan yang rencananya dilakukan adalah mengubah tribun stadion Kanjuruhan menjadi single seat dengan kapasitas kurang lebih 21 ribu penonton. Selain itu, ada tambahan fasilitas lintasan atletik dan sistem keluar masuk penonton yang lebih aman.

"Paling signifikan adalah stadion ini kan belum single seat ya, nanti akan kita tambahkan bangku untuk single seat dengan kapasitas kurang lebih 21 ribu dengan fasilitas di dalamnya seperti lintasan atletik dan sistem masuknya penonton akan kita revitalisasi. Semua akses pintu masuk akan kita perbaiki secara desain, ini untuk menciptakan desain baru yang lebih save untuk tifosi (penggemar) maupun suporter dari sepakbola," terang Vino.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malang Firmando Hasiholan Matondang mengatakan, secara umum renovasi itu tidak mengubah bentuk konstruksi yang ada saat ini. Namun, lebih pada penguatan struktur rekonstruksi, sesuai dengan standar FIFA.

"Seperti atap sebelah barat, serta renovasi tangga dan pintu sesuai dengan standar FIFA," ujarnya.

Sementara itu, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang selama ini menempati kios yang menempel dengan bangunan Stadion Kanjuruhan akan dipindah sementara waktu di sisi selatan area Stadion Kanjuruhan.

Ketika proses renovasi selesai, para pelaku UMKM itu nantinya akan dikembalikan ke kiosnya masing-masing. Artinya, bangunan kios-kios itu akan tetap ada di areal Stadion Kanjuruhan.


 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.